copy dari Grup Mualaf Indonesia
oleh : Abdullah Abu Taqi Machicky Mayestino Triono Soendoro
Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Berikut adalah sekelumit dari pesan-pesan Rosululloh
sholollohu 'alaihi wasallam akan kaum perempuan. Semoga bermanfaat.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,
janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan
wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan
dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas.
Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkau
membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan
wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita." Muttafaq Alaihi dan lafadznya
ini (versi) menurut Bukhari.
Menurut (versi) riwayat Muslim: "Jika engkau
menikmatinya, engkau dapat kenikmatan dengannya yang bengkok, dan jika engkau
meluruskannya berarti engkau mematahkannya, dan mematahkannya adalah
menceraikannya." (dari Kitab Hadits Bulughul Maram min Adilatil Ahkam)
Dan ingatlah, Hadits Shohih Muslim no 4621 dengan derajat
mutafaq 'alaihi:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Seseorang datang menghadap Rasulullah SAW dan
bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik?
Rasulullah SAW. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah
SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah
SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW.
menjawab lagi: Kemudian ayahmu."
(Shahih Muslim No.4621)
Dan, "Ibu mertua, kedudukannya sebagai ibu
(kandung)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
"Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan)
dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah."
(HR. Muslim)
"Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena
harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena
agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu."
(HR. Muslim)
"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu
beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang
terbanyak." (HR. Abu Dawud)
"Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang
kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa
mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah
baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya
maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang
wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian
seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan
memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya." (HR.
Bukhari)
"Sebaik-baik perempuan ialah yang paling ringan mas
kawinnya." (HR. Ath-Thabrani)
Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi):
"Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat
bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak
berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia
dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat
menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang
tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)
"Janganlah seorang isteri memuji-muji perempuan lain di
hadapan suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat
perempuan itu." (HR. Bukhari)
"Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya
tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga
yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun." (HR.
Ibnu Majah)
"Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya
maka dia (isteri itu) akan masuk surga." (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
"Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang
suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya." (Mutafaq'alaih)
"Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan
kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita
sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap
isterinya." (HR. Ahmad)
"Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap
keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang
yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina
kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi." (HR. Abu 'Asaakir)
"Janganlah seorang laki-laki mu'min (orang beriman)
membenci isterinya yang beriman. Bila ada perangai yang tidak disukai, dia
pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim)
"Isteri yang paling besar berkahnya ialah yang paling
ringan tanggungannya.: (HR. Ahmad dan Al Hakim)
"Saling berwasiatlah kalian tentang kaum perempuan
dengan baik-baik. Mereka itu adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa
menguasai apa-apa dari mereka, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji
(zinah), pisahkanlah diri kalian dari tempat tidur mereka atau lakukan
pemukulan yang tidak membekas. Apabila mereka mentaatimu maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Kalian punya hak atas mereka dan
mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak
boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak oleh orang yang tidak kalian
sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi sandang-pangan kepada mereka
(isteri-isterimu) dengan yang baik-baik." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Tak peduli nenek, ibu, anak, adik-kakak, calon istri, istri,
kemenakan, saudara sepupu, teman perempuan dan lain-lain, selama mereka
perempuan, mereka adalah perempuan, dengan segala keluar-biasaan baik dan
buruknya, yang lelaki juga tak akan hidup nikmat tanpanya.
Perempuan dan lelaki memang patut dan harus berbeda, yang justru
memang dimaksudkan untuk saling melengkapi, sebagai persayaratan keseimbangan
alamNya.
Maka saling memahami antara keduanya, adalah jalan
satu-satunya, insya Allah, agar hidup bersama dengan damai, dan mendapatkan
manfaatnya, anugrah agung yang mungkin dapat saja dilupakan, padahal tersedia,
dari Allah Subhanahu wa ta'aala, Pengatur dan Pemilik Alam Semesta, yang
menciptakanmu dan aku.
Ingatlah pula, "Perempuan adalah belahan separo (yang
sama) dengan pria." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Namun kepada kaum perempuan, Rosululloh shololollohu 'alaihi
wasallam juga berpesan, sebuah pesan penting:
"Wahai kaum perempuan, aku tidak melihat dari suatu
kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih
menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu
(kaum perempuan).
Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak
kaum perempuan. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin."
(HR. Bukhari)
Bagi yang telah membuat kesalahan, belajarlah darinya.
Akupun juga. Amiin.
"Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik
pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat." (HR. Addarami)
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama
nyawa belum sampai ke tenggorokan." (HR. Ahmad)
Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata:
Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang
engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah
kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan
di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni.
Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa
kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan
Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan
sebesar itu pula.”
(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”, dari
Kitab Syarah Arba'in An Nawawi)
Dan dari Al Quran, Al Hujuraat ayat 13:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
(teliti).
Wallahua'lam.
Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Mualaf Center Indonesia
4 Februari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar