Minggu, 26 Februari 2012

MANFAAT MURBEI, SI MUNGIL YANG KAYA

indexMurbei banyak dijumpai di Indonesia, tumbuhan ini biasanya dapat tumbuh dengan baik pada daerah pada ketinggian lebih dari 100 m dpl, dan memerlukan banyak sinar matahari. Berbagai penamaan murbei diantaranya Besaran (indonesia), murbai, besaran (jawa); kerta,kitau (sumatera) ; sangye (cina), maymon, dau tam (vietnam); morus leaf, morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark ; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris). Tumbuhan ini sering dijumpai dilereng pegunungan yang memiliki drainase yang baik, kadang pula sering ditemui sebagai tanaman liar di lereng-lereng pegunungan. Buah murbei berukuran kecil jika sudah matang maka akan berwarna hitam dan rasanya manis. Dibalik bentuknya yang kecil ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan kita diantaranya adalah sebagai berikut:

Tekanan darah tinggi, kaki bengkak
Daun murbei mengandung GABA (Gamma Amino asam butirat) menormalkan tekanan darah tinggi. Cara pemanfaatnanyya yaitu daun murbei segar sebanyak 15 gr dicuci bersih kemudian direbus dengan2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore..

Bisul, Radang kulit
Daun Murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.

Luka, Borok
Daun Murbei segar setelah di cuci bersih lalu di olesi minyak kelapa. Lakukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi lemas.
Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci dahulu dengan rebusan akar trengguli.

Berkeringat malam
Daun Murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6-9 gr, direbus dengan air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum.

Rematik, tangan dan kaki pegal dan sakit
Ranting Murbei kering sebanyak 15 gr direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,minum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Gula darah
Murbei mengandung DNJ (Deoxynojirimycin) membantu mengontrol kadar gula darah (Penyakit diabetes mellitus). Caranya Buah murbei segar sebanyak 10 gr ditambah air masak 1 gelas, lalu di blender. Hasilnya lalu diminum sekaligus.

Jantung lemah
Buah Murbei secukupnya di jus, lalu diminum sekaligus. Napas pendek, bengkak di mata kaki dan rasa nyeri didada akan berkurang dengan minum jus buah murbei ini setiap hari.

"Cinta di balik tirai hujan"

oleh Halal-kan Aku Ayah pada 30 November 2011 pukul 15:38 ·
Sayangnya kini  aku tak mengerti
Begitu berat rasa ingin memelukmu
Tapi kuhanya bisa mengingatmu
Karena kau tak pernah tau tentang rasa ini 
Suara emas Geisha masih setia menemani ketika aku duduk sendiri di halte kampus. Tatapanku tak mau berkedip melihat kendaraan yang berlalu lalang di hadapanku. Kedatanganku ke kota masa lalu bukan tanpa alasan. Aku ingin mengejar cita-cita dan mengintip cinta yang tertinggal. Ini adalah hari pertama datang ke kampus. Sambil menunggu angkot datang, kubuka kembali berkas-berkas dalam map biru. Gerakan tanganku berhenti menggenggam erat sebuah kertas ulangan bernilai enam puluh dengan tulisan bak cakar ayam. Sengaja kubawa kertas ulangan itu karena ia bukan sekedar kertas lusuh yang tak berarti, ialah awal yang mengantarkanku pada sebuah perubahan. Aku tersipu malu menatapnya. 
Belum sempat mesin pengingat otomatisku berjalan tiba-tiba terdengar suara rintik-rintik hujan. Aku berdiri, membiarkan tangan kananku menari ringan diantara tirai hujan yang menyapaku. Kuhirup lekat-lekat aroma basah aspal. Aku menikmati dentingan bunyi air hujan yang membentuk sebuah nada mengalirkan pikiranku untuk menepi ke masa lalu, udara sejuk meresap pelan ke ingatanku pada seseorang. Dia, kekasih hati yang kucinta dengan diam-diam ketika masih duduk di bangku SMP. Meski rasa ini tak terucap di hadapannya, sengaja kuambil kata cinta untuk dirinya karena dialah yang secara tidak langsung mendorongku untuk menggunakan cinta di jalan yang benar. 
Langkahku memaku karena telah berhadapan dengan sebuah bangunan besar dimana gapuranya bertuliskan “SMP TUNAS BANGSA”. Ini bukan keinginanku untuk masuk di sekolah favorit, tetapi mama terus memaksa karena dulu ayah sekolah disini. Mama ingin kelak aku bisa seperti ayah, menjadi seorang hakim. 
“Buuugh…!!!” Seseorang menabrak punggungku dari belakang. 
“Gendut,”  Aku melihat kesal, dia adalah Septi. Gadis usil yang selalu memusuhiku sejak duduk di bangku SD itu, juga sekolah disini. 
“Buuugh...!!!” Tabrakan ke dua untuk punggungku. 
“Item,” kali ini Novi yang bersuara. 
Mereka adalah sepasang sahabat kompak yang tidak menyukaiku. Karena menurut mereka, aku ini ...... 
“Jeeeleeeek…..” serempak mereka sambil menjulurkan lidah dan membelakangiku yang terbengong malu. Beberapa anak yang kebetulan lewat ikut menertawaiku. 
Awal yang membosankan. Kuletakkan tas berwarna coklat di atas meja barisan kedua dari depan karena inilah pesan mama sebelum berangkat ke sekolah. Mama menyuruhku untuk tidak duduk di belakang agar aku bisa menerima materi pelajaran yang disampaikan. Belum sempat duduk, kudengar suara cekikikan yang tidak asing lagi di kupingku. Pemilik suara itu tak lain adalah Septi dan Novi. Oh Tuhan, mengapa mereka harus sekelas denganku??? 
“Hai…” seorang gadis berwajah oriental menyapa, kuraih uluran tangannya. 
“Geisha, panggil aku Echa,” 
“Meylisa, biasa dipanggil Mey,” 
“Aku baru pindah ke kota ini, belum memiliki teman. Boleh sebangku ??” 
Kuiyakan dengan anggukan pelan. Syukurlah, Tuhan mengirimkan seorang teman. Kuharap kami bisa bersahabat baik. 
“Molotos bolon hojou dor, hotoko songot kocou. Bolonko tonggol ompot kopogong orot orot…” 
aku dan Echa menyanyi lagu balonku di depan Kak Reta salah satu pengurus osis dengan mengganti semua huruf vocal menjadi huruf “O”. Ini kami lakukan hanya untuk mendapatkan tanda-tangannya. Selama masa orientasi, pengurus osis layaknya artis dan kami para siswa baru adalah fansnya yang memburu untuk meminta tanda-tangan. Untuk mendapatkannya tak mudah, ada tantangan yang diberikan kepada kami. Setelah mendapatkan tanda tangan, tak jarang beberapa siswi yang centil meminta foto bersama kakak osis yang  menurut mereka berwajah tampan. 
“Meylisa...” 
“Saya, Kak,” jawabku sembari sedikit membungkukkan badan. Terlihat aneh tapi inilah ajaran mama, memberi hormat pada orang yang memanggil nama kita untuk pertama kalinya. Kak Reta memandangku dari ujung kaki ke ujung rambut. 
“Nih!” 
kuterima kertasku yang berisi sederetan nama pengurus osis dan sudah tertera tanda tangannya.
“Berarti kamu Geisha?” 
“Iya,” 
Ada semburat senyum di wajah Kak Reta. 
“Tulis nomer hapemu. Mungkin suatu saat nanti aku menghubungi untuk menjadikanmu sebagai model fotoku,” 
Tanpa ragu, Echa menulis nomer hapenya di kertas yang diberikan Kak Reta. Aku hanya bisa melihatnya, pastilah senang menjadi gadis seperti Echa. Banyak cowok-cowok yang menyukainya. Dia cantik dan ramah, melangkah sedikit saja sudah banyak yang mengajaknya berkenalan. Tidak seperti aku yang terus berkutat dengan kekuranganku. 
Echa menggandeng tanganku penuh sahabat. Baru kali ini aku berteman dengan cewek cantik. Dia sangat baik dan aku selalu minder di dekatnya. Bila kami berjejer seperti ini, angka “X” symbol kebalikan kami sangat mencolok. Dia cantik, aku jelek. Dia putih, aku cokelat. Dia langsing, aku endut. Kemana dia pergi selalu disapa tanpa menghiraukanku yang selalu ada di dekatnya. Mungkin diriku tak terlihat oleh mereka karena tertutup kesempurnaan Echa. 
“Sruuuuut!!!” Novi menarik kertas orientasiku ketika kami berpapasan di koridor kelas VIIA 
“Wuaaa si jelek ini ternyata hebat juga Sep, lihat..! semua nama telah terisi tanda tangan kecuali Kak Radit.” Aku berusaha merebut, namun tangan Septi lebih gesit mengambilnya. 
“Berikan kertas itu…!” teriak Echa. 
“Ckckckck…..ada pahlawannya ne yeeh. Heran deh sama kamu, kenapa suka banget berteman sama si jelek,item,ndut….urrrrfff. mending gabung aja sama kami,” 
“Sudah, berikan saja kertas itu!” 
Badan Septi cukup tinggi, aku tidak bisa meraih kertas yang dijunjung tinggi tangannya. Sambil tertawa riang, ia mengibaskan kertas ke udara dan angin yang begitu kencang membawanya terbang. 
“Ups…Sorry, kertasnya terbang. Hahahahaha...” itu bukanlah ucapan penyesalan. Tubuh gemukku mengejar kertasku yang terbangnya semakin tinggi. 
“Ayo ndut…kejar kalau bisa hahahahaha” Novi masih sempatnya mengejekku. 
“Jahaaat, ternyata hati kalian tidak secantik wajah yang dipunya.” ucapan Echa menghentikan tawa mereka.
Kulihat kertasku akan mendarat ke arah rimbunan pohon mawar, kupercepat langkah dan membungkuk mencarinya. Echa turut membantu namun kami sama-sama tidak menemukan. 
“Meylisa…” 
seseorang memanggil namaku. Kepalaku mendongak ke arah suara itu. Kikuk hati melihat papan nama di atas saku seragam putihnya. Raditya , dialah sang ketua Osis yang dielu-elukan oleh anak-anak karena paras wajahnya yang tampan. Selama ini aku hanya bisa mendengar dari cerita mereka dan sekarang aku bertemu dengannya. Tidak hanya itu, ia menyebut namaku. Mungkinkah ia telah mengenalku? 
“Iya,Kak?” sedikit kubungkukkan badan. 
Kak Radit tersenyum. Aku suka senyumannya, manis sekali. Ia berajalan menuju ke arahku. Sangat kurasakan sepoian angin mengipas rambutku ke belakang. Badanku terasa ringan merasa menjadi seorang putri yang dihampiri oleh sang pangeran. Beberapa pasang mata menjadi saksi pemandangan ini. 
“Ini yang kalian cari ya?” 
terjawab rasa GR-ku, ternyata Kak Radit mengetahui namaku dari kertas orientasiku. Hatiku menertawai kepolosanku. Seharusnya aku sadar, gadis sepertiku tak mungkin terlihat pandangannya. Kak Radit menarik kembali kertasku dan melihatnya dengan seksama. 
“Ternyata belum ada tanda tanganku ya?” 
tangannya merogoh bolpoint di sakunya, tanpa kuminta dia melukiskan tanda tangannya lalu menyerahkan kertas itu kepadaku. Senyuman dan sikapnya yang baik mulai memupuk lahan hatiku yang masih kosong. 
“Punyaku juga…!” Echa menyodorkan kertasnya. Kupandang lagi senyumannya, masih terlihat sama dan menghipnotisku diriku. 
“Terima kasih, Kak…” 
kompak kami dan Kak Radit berpamitan meninggalkan kami berdua yang langsung loncat ringan karena lengkap sudah pencarian tanda-tangan para pengurus osis, itu artinya kami akan terbebas dari hukuman. 
“Kak Radit cakep ya?” 
senyumanku pudar mendengar ucapan Echa. Ada rasa takut di hati jika Echa menyukainya karena Kak Radit akan memilih dia ketimbang diriku. Aduh, apaan sih? Belum apa-apa kog sudah takut. Siapa aku, siapa Kak Radit?? Sadar-sadar donk. Lirikanku mengarah pada punggung tegap Kak Radit yang membelakangi kami jarak jauh, selang beberapa detik Kak Radit menoleh dan tersenyum. Untuk siapakah senyuman itu? Kuharap bukan hanya untuk Echa tapi juga untuk diriku.
Alasanku tidak mau belajar di sekolah favorit adalah pergaulan yang terlihat individual, berkelompok dan mementingkan diri sendiri. Yang beken tambah beken sedangkan yang lemah tertindas dan mungkin tersisihkan. Guru hanya memperhatikan mereka yang berprestasi. Itulah awal penilaianku karena hanya berpacu pada sikap Novi dan Septi yang masih senang menggangguku. Aku mengira yang cantik dan cakep hanya untuk mereka kawan yang cantik dan cakep saja tidak untuk diriku yang dinilai jelek dan tidak berpotensi. Kini penilaian itu kutepis setelah bertemu dengan Echa dan juga Kak Radit. Penilaianku salah, tak seharusnya aku memandang suatu hal dengan kaca mata hitam sehingga hijaunya rerumputan dan cerahnya mentari kan terlihat gelap olehku. Tak seindah kenyataannya. 
Hari ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia di kelas kami. Aku tidak suka pelajaran itu karena aku tidak mampu bermain dengan kata-kata. Aku lebih suka pelajaran berhitung yang hasil prosesnya pasti bukan kemungkinan. Sedangkan di pelajaran Bahasa Indonesia, otakku harus berpikir keras untuk mengembangkan kata menjadi kalimat. Mencari kalimat yang tepat untuk sebuah jawaban dan merangkai untaian kata kata hiperbola dalam mengarang. Alasan akhirnya, tulisanku jelek seperti cakar ayam. 
“Hari ini ibu akan bagikan hasil ulangan kalian minggu lalu,”
Ibu Leni, guru bahasa Indonesia kami menyuruh Vito sang ketua kelas membagikan hasil ulangan kami. Suasana kelas mulai gaduh tak sabar ingin melihat nilainya membuat Ibu Leni mengetok-ngetokkan mejanya. 
“Tok tok tok, tolong tenang sejenak. Ibu ingin mengumumkan nilai tertinggi dan terendah di kelas ini.”
Suasana hening. Sedangkan jantungku berdegup kacau sekacau hasil ulangan yang baru kuterima. Tertera nilai enam puluh di pojok kanan paling atas. 
“Nilai terendah adalah 40. Banyak kesalahan dalam menulis jawaban dan ia tidak mengumpulkan tugas mengarang. Untuk yang merasa memegang nilai 40 tolong nanti menemui ibu di waktu pulang nanti” 
Aku lega mendengarnya, ternyata masih ada siswa yang lebih membenci pelajaran bahasa Indonesia daripada diriku. Tapi siapakah dia? 
“Nilai tertinggi adalah 85, diraih oleh Yanela Geisha…” Terdengar riuh suara tepukan untuk Echa yang pipinya mulai kembang kempis antara senang dan sedikit malu-malu kucing. 
“Selamat ya,” bisikku. 
Lalu kudengar namaku disebut oleh Ibu Leni. 
“Oya, untuk yang bernama PutriMeylisa. Tolong perbaiki tulisanmu.!!!” 
“Huuuuuuuuuuuhuuuhhuhuhuhuhuuuuuu” 
ledekan terdengar serempak, suara Novi dan Septi-lah yang paling keras. Mungkin mereka merasa menang. Aku menunduk malu, bukan malu-malu kucing tapi malu-maluin. Echa memgang erat jemariku berusaha menenangkanku dari sikapnya yang lembut. 
“Mulai nanti, kita belajar bersama-sama ya!” bisiknya. 
Bel pulang mulai berbunyi. Layaknya anak yang masih di bawah umur tujuh belas tahun, beberapa penghuni kelas ini berebut ingin keluar kelas lebih dahulu. Merekapun saling berhimpit-himpitan dan dorong mendorong. Sebagian dari kami tertawa melihat aksi mereka. 
“Hei lihat, ternyata yang mengoreksi ulangan harian ini adalah murid-murid kelas 9B itu kan kelas KakRadit. Coba dilihat mungkin dia koreksi ulangan punya kita” celoteh Novi dan anak-anak yang mendengarnya membuka kembali tas mereka merogoh kertas ulangan. Aku juga ingin mengetahui siapa yang telah mengoreksi ulangan harianku. 
Setelah kulihat suasana sepi, di pojokan tempat parkir diam-diam kubuka pelan tasku. Sambil memejamkan mata kurogoh kertas ulanganku. Bola hitam mataku mengintip sedikit demi sedikit. 
Degh….!!! 
Korektor : Raditya /9B
~ Aku yakin tulisanmu bisa lebih baik dari ini~ 
Dadaku sesak seketika, cairan makna kata-katanya menyirami ladang hatiku menumbuhkan benih-benih bunga yang indah. Sedikit lagi bunga itu akan tumbuh merekah dan sanggupkah aku mengatasi kemajuan ladang hatiku yang tumbuh begitu cepat? 
Aku meloncat girang, berkali-kali kucium kertas ulanganku. Tanganku mengibarkan kertas ulanganku, pinggulku bergoyang ke kanan kiri. Namun gerakanku berhenti ketika tatapan Novi menangkapku. 
“Hahahaha ternyata penyakit si jelek lagi kambuh,”
matanya menerkam tajam kertas yang kupegang. Segera kumasukkan ke dalam tas berlalu begitu saja. Untungnya Bang Diman, sopir pribadi ayah telah siap menjemputku. Terserah besok ia akan meledekku apa, yang penting hari ini kertasku selamat. Aneh, mengapa Novi pulang sendiri? Kemanakah Septi? 
“Aku ingin les privat bahasa Indonesia, Ma …!”
rengekku ketika mama menyiapkan makan siangku. Mama tertawa geli berfikir aku hanya mencari perhatiannya saja.
“Dimana-mana tuh kalau mau les ya les matematika, bahasa asing, music atau apalah. Kok Mey malah minta les bahasa Indonesia. Emangnya Mey anak Jepang?” 
“Tapi aku butuh les itu Ma, aku mau belajar nulis,” 
“Hah?? bertahun-tahun mama nyekolahin Mey biar bisa nulis. Kok sekarang masih mau belajar nulis?”
“Tulisanku jelek,” 
“Hahahahhaa, kalau itu mama sudah tau, salah Mey juga lebih suka ngotak-ngatik computer dan maen itung-itungan. Kalau dibilangin malah jawab tulisan dokter juga jelek” 
Mungkinkah Meylisa akan punya Guru Les???
Siapa ya?????
      Mama tidak memberi solusi untuk masalahku. Untungnya Bi’ Minah mendengar percakapan kami , iapun memberia aku “Tips”. Setiap pagi aku mengikuti saran Bi’ Minah untuk memainkan buah jeruk nipis diantara sela-sela jariku, memutarnya dan berusaha menahan dalam genggamanku. Katanya senam jari itu melatih jari-jari agar bisa lebih lemas sehingga tangan kita tidak kaku di saat menulis.

Ting tong ting….
Sudah bisa kutebak siapa yang memencet bel sore-sore begini.
“Biar aku yang buka, Ma!” seruku berlari kecil menuju pintu depan.
Dugaanku tidak salah. Seorang gadis cantik berkaos pink dan menyelempangkan tas mungilnya ada dihadapanku. Senyumannya mengembang tulus. Sambil menggandeng tangannya aku mengajaknya masuk ke kamar.
“Gimana udah siap?” tanyanya.
“Pasti donk….”jawabku.
Aku mengambil beberapa peralatan tulis namun Echa malah memberi aku dua buah diary.
“Untuk apa?”
“Untuk sarapan, xixixixixi….ya untuk menulis-lah. Diary pink ini adalah diaryku sejak SD dan yang biru punya Mey. Mulai saat ini Mey harus ngebiasain nulis-nulis di diary terserah deh mau nulis apa. Nulis tentang aku, atau Novi dan Septi yang usil juga gak papa hihihihi,” Echa memperlihatkan mata sipitnya semakin sipit.
“Kata Mamaku, kalau kita membiasakan menulis hal-hal di sekitar kita itu melatih otak untuk terus berfikir dan berfikir,,,,sehingga kita punya kamus kata,”
Aku manggut-manggut mendengarnya. Dalam hati bingung enaknya mau nulis apa ya??
“Sekarang kita mulai nulis yuk!” ajaknya
“Boleh liat punya Echa ga?”
“Yeee gak boleh donk,,,emangnya ini ulangan peke acara nyontek…hehehe. Udah nulis ajah, terserah deh..tentang Bi’ Minah juga boleh hihihihi,”

Tidak lama kemudian, mama masuk ke kamar membawa makanan ringan dan minuman segar. Mama sangat senang sama Echa. Oya, ini pertama kalinya temanku main ke rumah. Selama ini tidak ada teman yang mau bermain denganku apalagi berkunjung ke rumah. Hufht…

♥ Eheeemmm….buat teman-teman yang udah baca cerita ini dari awal, maaf ya…guru les-ku bukan Radit tapi Echa teman sebangkuku ^_* ♥

Sore hari, Echa sering bermain ke rumah untuk mengajariku menulis rapi dan malam harinya aku mencoba menulis kisahku dalam buku harian dimana peran utamanya adalah aku dan Kak Radit. Tak hanya itu, aku mulai gemar membaca untuk menampung kata-kata dalam tandonku yang nantinya bisa digunakan ketika ada tugas mengarang.

Tulisanku terlihat sedikit rapi dari sebelumnya, satu per satu tugas mengarangku yang dinilai layak oleh Bu Leni bertengger di mading. Satu karya tentang cinta diamku duduk manis di majalah remaja.

“Hari ini Ibu ingin mengucapkan selamat kepada salah satu teman kita semua. Yaitu Putri Meylisa, salah satu karya tulisnya lolos untuk diikut sertakan dalam lomba LKTIR tingkat provinsi. Selamat ya Meylisa….mulai minggu depan, setiap sore kamu dalam bimbingan ibu untuk berlatih. Oke …”

Plok…plok…plok…
Tepukan riuh terdengar, teman-teman langsung menghampiri dan menyalamiku satu per satu. Ada juga jabatan tangan Novi dan Septi meski terasa berat dan kaku. Mataku membening, aku senang akan hal ini merasa keberadaanku telah dianggap ada oleh meraka. Ini semua berkat Mama, Bi’Minah, Echa dan juga Kak Radit …… hihihihi.
      ~ Selamat ya ^_^ ~
Sebuah kertas sengaja diselipkan di lokerku. Aku tidak tau siapa yang telah berani menulisnya, kuperhatikan sejenak tulisannya. Goresan penanya mengingatkanku pada tulisan Kak Radit, akupun membandingkannya. Dadaku sakit, kemiripan goresan pena itu membuat perasaanku terus mengembang.

Entah kekuatan dari mana, langkahku ringan mencari sosok Kak Radit ingin menanyakan kebenaran ini. Sebuah sikap konyol namun harus kulakukan karena ku tak sanggup menahan rasa ini sendiri. Dengan mengikuti firasat aku berjalan menuju lapangan basket. Tebakanku benar, Kak Radit sedang asyik bermain basket dengan teman-temannya. Namun niatku terhenti, aku menggigit kuat-kuat bibirku. Serasa ada beban berat yang menindih kepalaku, dadaku sesak bergemuruh tidak karuan. Kupastikan tubuhku seimbang ketika kulihat seorang siswi berkulit putih memanggil Kak Radit, ia menghampiri tuk memberi sekotak bekal dan Kak Radit menerimanya dengan ramah. Siswa disekitar bersorak kepada mereka.

Ketika aku membalikkan badan untuk kembali ke kelas, Septi menghalangi langkahku. Aku menarik nafas kesal, bosan meladeni gadis seperti dia.

“Aku ingin kita berteman,”
Keningku berkerut heran, tak mengiyakan ucapannya.

“Kumohon, jadikan aku temanmu dan ajari aku pelajaran Bahasa Indonesia.”

Aku bisa mengerti perasaan Septi yang selalu mendapat nilai jelek setiap pelajaran Bahasa Indonesia. Aku pernah ada di posisi dia, tapi aku tidak bisa menerima ucapannya begitu saja setelah apa yang ia lakukan kepadaku selama ini.
“Maafkan aku!” lanjutnya,
- Ayolah Mey, tunggu apalagi sambutlah permintaan maafnya.
- Nggak, aku benci dia. Aku ingin membalas semua kejahatannya kepadaku.
- Untuk apa?
- Agar hatiku puas, bukankah segala kejahatan harus dibalas dengan kejahatan. Ini karma bukan?

♥ Jika kejahatan harus dibalas dengan kejahatan apa itu tidak mungkin kejahatan yg akan kamu lakukan padanya akan menumbuhkan kejahatan baru untukmu sendiri??? Sadar donk Mey, jika terus dibalas dengan kejahatan bukan menghentikan permasalahan namun menyambung kejahatan. Inget looo…kata Mama kalau ada yang minta maaf sama kita harus disambut dengan baik. Kebaikanlah yg harus dibalas dengan kebaikan ^_^ ♥

Aku berperang sendiri dengan perasaanku. Iya benar, aku tidak mungkin melakukan hal yang paling tidak aku suka selama hidupku. Lagipula aku adalah Meylisa bukan dia yang suka usil dan mengejek. Bibirku memang diam memandang Septi namun kedua tanganku menyambut tuk memeluknya. Ada tangisan lega di hati kami. Setelah kejadian itu kamipun berbaikan. Kuucapkan terima kasih untuk kebaikan yang masih mau mengelilingiku.

Dear Diary

:::::.. "Aku ingin wajahku putih seperti gadis di lapangan basket itu. Jika wajahku putih, mungkin gak ya Kak Radit akan menyukaiku @_@ tapi gimana caranya ya???............................. "

Hampir lima belas menit aku menemani mama yang sedang asyik memakai cream. Di depannya berbaris rapi tiga cream dengan warna tutup yang berbeda. Ada yang berwarna pink, hijau dan biru.

“Ini cream apa Ma, pemutih ya?”

“Ini bukan sekedar cream pemutih. Tapi fungsinya juga untuk menghilangkan kerutan dan bekas jerawat,”

“Harganya mahal ya Ma?”

“lumayan, cream ini berdasar resep dokter kulit mama jadi gak dijual di sembarang tempat,”

Kalau aku pakai cream pemutih kayak punya mama pasti kulitku tampak lebih putih dari biasanya. Cling..cling..cling….tapi berapa harganya ya? Kapan hari bi’Minah pernah cerita kalau tetangga sebelah beli cream seharga 500 ribu. Gleeek…!!! 500 ribu hanya untuk sebuah cream pemutih, aku tidak punya duit sebanyak itu kecuali kalau aku mau menyisihkan uang saku sebulan. Tapi kalau 500ribun aku tabung semua, aku beli jajan pakai apa? Beli buku terbaru juga pakai apa? Urrrgh..pokoknya harus bisa. Kuputar otakku mencari cara yang efektif.

Mulai hari itu aku membawa bekal dari rumah, teman-teman sempat heran melihatku tapi akunya cuek saja. Kebiasaan membeli camilan juga aku kurangi, gak papa ngorbanin sedikit kebiasaan karena Ini semua demi menggemukkan tabunganku.

“ Cari apa dek?” Tanya mbag cantik di sebuah counter kosmetik.

“Cari,,,,,cari,,,,” aku masih malu-malu untuk mengatakannya.

“kebetulan disini ada produk baru, apa adek mau mencoba?”

“Maksutnya Cream pemutih wajah?”

“Oooo adek cari cream pemutih wajah ya?” cepat-cepat mbag cantik mengeluarkan sebuah produk cream.

“Ini cocok untuk usia 16 tahun ke atas”

“Tapi aku masih 13 tahun mbag,”

“Ooo kalau begitu cukup pakai pembersih dan pelembab saja.”

“Tapi aku ingin cream pemutih,”

“Gimana kalo yang ini? Kayaknya ini cocok untuk segala usia.”

Aku mengiyakan saja. “Harganya berapa mbag?”

“ cukup dua puluh lima ribu saja,”

“Apaaa???!!!” suaraku membuat beberapa orang di sekelilingku menjaringkan pandangannya terhadapku. Waduh, kog murah ya? Apa karena ini cocok untuk segala usia? Seharusnya kan? Ah daripada bertanya-tanya sendiri akupun membelinya. Tak ada salahnya mencoba. Pikirku.

“Tuit tuit tuit,” Satu sms kuterima dari Echa.
Nonton basket yukz, sekolah kita tanding looo….!
dalam hitungan detik, kubalas “Yukz
Top of ForBottom of Form

Lopez Casanova: Bibel Mengantarnya kepada Kebenaran Islam 

Jumat, 24 Pebruari 2012 00:40 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Lopez Casanova terlahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Protestan yang sangat taat.  Dalam keluarganya ada beberapa pastor, penginjil, pendeta, dan guru. Kedua orangtuanya menginginkan agar Lopez menjadi pemimpin Kristen. Karenanya, sejak kecil ia dimasukan pada sekolah Bibel.

Namun, Allah memberinya hidayah. Dalam perjalanan hidupnya Lopez akhirnya menemukan Islam. Ia pun memeluk agama Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai agama terakhirnya. Perjalanannya menemukan Islam berawal dari Bibel yang dipelajarnya sejak kecil.

‘’Aku bersyukur dilahirkan dalam keluarga Protestan yang relijius yang memungkinkanku mempelajari Bibel. Jika tidak, aku mungkin tidak mampu memahami pesan Islam," ujarnya.

Lopez menjadi seorang Muslimah karena kepercayaan dan keyakinannya terhadap Tuhan. ‘’Itulah yang kemudian membuatku mengakui validitas Islam sebagai agama dari Tuhan." Lalu bagaimana perjalanan spiritualnya dalam menemukan Islam?

***

Lopez tumbuh dalam keluarga yang relijius. Keluarga dari pihak ibu Lopez adalah penganut Kristen Protestan yang taat. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk dan senantiasa hidup dengan perasaan takut terhadap Tuhan. Sedangkan keluarga sang ayahnya adalah pemeluk Katolik Roma.

Maka jadilah Lopez sebagai seorang Kristen Protestan. Di sekolah menengah, Lopez bergaul dengan teman-teman Kristen dari sektor atau denominasi yang bermacam-macam. Ia juga berteman dengan mereka yang beragama Yahudi, juga seorang Saksi Yehuwa.

‘’Aku tak pernah menghakimi apa yang mereka yakini, dan akupun tidak memiliki ketertarikan terhadap kelompok agama manapun,’’ ujarnya.

Menurut dia, Kristen non-denominasi seperti dirinya selalu diajarkan bahwa "Jika kamu percaya Kristus, maka kamu adalah seorang umat Kristen, dan kita semua sama di mata Tuhan, apapun denominasi yang membedakan kita."

Meski ada banyak kepercayaan di sekitarnya, Lopez selalu diyakinkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Menurut Lopez, perbedaan interpretasi dan perbedaan versi Bibel yang digunakan oleh umat Kristen membuat agama tersebut terbagi menjadi beberapa bagian.

Padahal, kata dia, menambah dan mengurangi naskah Bibel adalah dosa. Namun, selalu saja muncul sektor baru yang menciptakan versi Bibel yang baru. Untuk itu, ibunya selalu menekankan sejak ia masih kecil untuk menolak buku-buku agama, pamflet, maupun literatur Kristen dari orang lain.

 "Bibel sudah cukup menjadi rujukan," katanya menirukan ucapan ibunya. Seiring perjalanan Lopez dihadapkan pada sebuah kegamangan akan agama yang dianutnya. ‘’Aku tidak mengetahui seberapa lama Bibel telah diubah dan dimodifikasi. Setiap golongan dalam Kristen selalu mengklaim bahwa golongan merekalah yang benar, sedang yang lainnya salah.”

Sebagai seorang Kristiani, Lopez mempercayai bahwa Kristen adalah kelanjutan dari Yudaisme. Sejatinya, ia tidak pernah mengenal Islam pada waktu itu. Ia pertama kali mendengar nama “Allah” dari pengajarnya di sekolah Bibel. "Orang Cina berdoa pada Buddha, dan orang Arab berdoa pada Allah." Saat itu, ia menyimpulkan bahwa Allah adalah nama sebuah berhala.

Kuliah di jurusan Bisnis Internasional membuat Lopez merasa perlu menguasai bahasa asing untuk menunjang kariernya di masa depan. Atas saran teman kuliahnya, Lopez mempelajari bahasa Arab.

"Temanku beralasan, negara manapun yang memiliki penduduk Muslim menggunakan bahasa Arab karena itu merupakan bahasa asli Alquran," katanya.

Saat itu, tahun 2006, Lopez mendengar kata “Alquran” untuk pertama kalinya. Di kelas bahasa Arab yang diikutinya, Lopez mengenal banyak mahasiswa Muslim. Mereka umumnya keturunan Timur Tengah yang lahir dan besar di AS.

Kelas pertama yang diambilnya pada 2006 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Lopez terkesan dengan amalan puasa yang dilakukan teman-teman Muslimnya. Ia memandangnya sebagai bentuk ketundukan hamba di hadapan Tuhannya.

Lopez pun mencoba berpuasa. Bukan karena tertarik menjadi Muslim, namun semata untuk mengekspresikan ketundukannya sebagai umat Kristen yang taat. "Itupun karena puasa juga ada dalam agama Kristen. Yesus pernah berpuasa selama 40 hari," katanya.

Pada bulan Ramadhan itu, seorang teman Muslim memberinya literatur Islam dan sekeping Compact Disk (CD) yang ditolaknya. Ia teringat ucapan ibunya, "Semua agama yang salah adalah benar menurut kitab mereka." Lopez tak tergoda untuk mengenal Islam, agama asing yang salah di matanya.

                                                                   ***

Musim panas 2008, Lopez bergabung dengan para misionaris Kristen dan melakukan perjalanan ke Jamaika untuk sebuah misi Kristenisasi. Ia dan timnya membantu orang-orang miskin di sana. Ia dan timnya dan berhasil mengkristenkan sekitar 55 ribu orang dalam sepekan.

Sepulang dari  Jamaika, Lopez berdoa memohon petunjuk. Ia ingin melakukan lebih banyak pengabdian pada Tuhan. "Permintaan itu dijawab-Nya dengan memberiku seorang teman Muslim," katanya.

Ia beberapa kali mengajak teman Muslimnya ke gereja, dan berpikir bahwa temannya akan terpengaruh dan menjadi seorang Kristen sepertinya.Suatu saat, temannya mengatakan bahwa gereja adalah tempat yang bagus, namun ia menyayangkan kepercayaan jamaatnya yang mempercayai Trinitas.

"Sayangnya, temanku salah menguraikan pengertian dari Trinitas itu. Aku hanya tertawa dan meralatnya," kata Lopez. Ia sempat  berpikir tentang betapa fatalnya jika ia melakukan hal yang sama. Memberikan komentar soal agama lain yang tidak dipahami dengan baik adalah sesuatu yang dinilainya sebagai ucapan yang kurang berpendidikan.

Ia pun memutuskan mempelajari hal-hal mendasar tentang Islam. Lopez mulai menemukan persamaan antara Kristen dan Islam. Itu terjadi ketika ia mengetahui bahwa ternyata Yudaisme, Kristen, dan Islam berbagi kisah dan nabi, dan bahwa ketiganya dapat diusut asal muasalnya hingga bertemu di silsilah sejarah yang sama.

 "Sebenarnya, lebih banyak persamaan antara Kristen dan Islam dibanding perbedaan antara keduanya," kata Lopez.

Suatu hari, ia kagum dengan teman Muslimnya yang tidak malu berdoa dan shalat di tempat umum, dengan lutut dan kepala di atas lantai. "Sementara, aku bahkan terkadang malu untuk sekadar menundukkan kepala sambil memejamkan mata (berdoa) saat hendak makan di tempat-tempat umum."

Di lain hari, teman Muslimnya kembali ikut serta pergi ke gereja bersama Lopez. Di tengah perjalanan dengan mobil itu, temannya memohon izin memutar CD Alquran di mobilnya, karena ia sedang mempersiapkan diri untuk shalat.

"Agar sopan, aku mengizinkannya. Selanjutnya aku hanya ikut mendengarkan dan menyimaknya," kata Lopez.

Hal yang tidak diduga pun terjadi. Ia masih ingat bagaimana ayat-ayat Alquran yang didengarnya memunculkan sebuah perasaan aneh. Perasaan itu berbaur dengan kebingungan yang tak bisa dijelaskan.

"Aku tidak bisa memahami mengapa diriku bisa mengalami perasaan semacam itu terhadap sesuatu di luar Kristen."

Setelah pengalaman di mobil waktu itu, perasaan takut sekaligus ingin tahu ikut menyergapnya. Ia memutuskan melihat isi sebuah DVD berjudul "The Legacy of Prophet Muhammad (Warisan Nabi Muhammad)."

Usai memutarnya, Lopez menangis untuk alasan yang lagi-lagi tak dipahaminya. Ia mengagumi sosok Muhammad SAW dan belajar tentang bagaimana menjadi umat yang baik dari sosoknya.

Lopez berkesimpulan, kedisiplinan dalam Islam membuatnya menjadi umat Kristen yang lebih baik, dan itu menjadi alasannya untuk terus mempelajari Islam. Keingintahuan Lopez membawanya belajar lebih jauh tentang Islam, dan ia sampai pada konsep monoteisme.

 "Aku berhenti sejenak, karena itu seperti sebuah persimpangan. Aku hanya berniat mempelajari kesamaan Islam dan Kristen, sedangkan monoteisme berlawanan dengan konsep Trinitas."

 Pada titik sulit itu, ia berusaha tidak terpengaruh oleh siapapun, baik dari kelompok Kristen maupun Islam, sehingga ia memutuskan untuk mempelajarinya seorang diri.
Lopez pun membaca seluruh bagian tentang Yesus dalam Bibel, dan menelaah kata-kata yang dikutip dari perkataan Yesus. Saat itu, ia menyadari bahwa ternyata Yesus mengajarkan monoteisme, bukan Trinitas seperti yang diyakininya sejak lama.

"Di sini aku menemukan bahwa pesan Yesus selaras dengan Islam."

Sampai di situ, Lopez merasa tertipu dengan kecewa. Ia menyadari bahwa segala praktik agama yang diamalkannya bukanlah yang diajarkan Yesus. "Yang terjadi adalah aku merasa dibelokkan dari menyembah Tuhan menjadi menyembah Yesus. Aku menjadi paham mengapa ada bagian dari Kristen yang tidak mempercayai Trinitas."

Selesai dengan penjelasan Bibel, Lopez memberanikan diri meminjam salinan terjemahan Alquran dari seorang teman Muslim yang juga mengajarinya cara shalat. Lopez mulai melakukannya lima kali sehari untuk belajar, karena ia belum menjadi Muslim.

“Setiap selesai, aku berdoa pada Tuhanku agar mengampuniku karena telah melakukan shalat, seolah aku telah melakukan sesuatu yang salah. Ada pertempuran dalam batinku.”

Setelah beberapa lama pergolakan batin itu dirasakannya, Lopez memutuskan berislam. Namun hingga hari penting itu, ia masih menyimpan perasaan takut. Hingga saat menyetir mobilnya, ia berdoa, “Tuhan, lebih baik aku mati dan dekat dengan-Mu daripada hidup selama satu hari namun jauh dari-Mu.”

Lopez berpikir, mengalami kecelakaan mobil lebih baik dialaminya jika menuju Islamic Center San Diego untuk bersyahadat adalah pilihan yang salah. Ia tiba di tujuan dengan selamat dan mengikrarkan keislamannya di hadapan publik.

Jumat itu, 28 Agustus 2008, beberapa hari menjelang Ramadhan, Lopez memeluk Islam. "Sejak itu, aku adalah seorang Muslim yang bahagia, yang mencintai shalat dan puasa. Keduanya mengajarkanku kedisiplinan sekaligus ketundukan kepada Tuhan.

Keren, Malang Masuk Daftar 10 Destinasi Wisata Baru di Asia

Kamis, 23 Pebruari 2012 10:04 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Agoda (www.agoda.com), salah satu layanan reservasi hotel online terkemuka, baru-baru ini memasukkan Kota  Malang di Jawa Timur menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata baru di Asia. Agoda menilai mulai banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik berkunjung ke kota berhawa sejuk dan terbesar kedua di Jawa Timur tersebut.

Malang merupakan titik persinggahan yang ideal bagi wisatawan yang hendak melakukan perjalanan ke Gunung Semeru atau Gunung Bromo. Ada pula yang datang ke kota ini untuk kemudian mengunjungi Candi  Singosari. Malang merupakan kota yang indah sekaligus kaya akan sejarah, memiliki banyak bangunan kolonial, desa wisata,  reruntuhan candi kuno, dan peninggalan budaya Jawa. Malang dan Kota Batu di dekatnya juga sering dikunjungi wisatawan Eropa terutama  dari Belanda yang ingin bernostalgia. Malang terkenal dengan apelnya yang berwarna hijau, pemandangan indah Gunung Arjuna dan tentunya kuliner yang lezat.

Daftar destinasi wisata baru di Asia versi agoda.com dikumpulkan melalui data reservasi pengunjung dan ulasan pelanggan. Berikutnya, hasil tersebut diberi rating untuk mengidentifikasi mana saja kota-kota di Asia yang menunjukkan peningkatan popularitas selama rentang waktu 12 bulan.
Berikut ini 10 daftar destinasi wisata baru di Asia  versi Agoda, yaitu Naha di Jepang; Palawan, di Filipina, Pulau Pangkor di Malaysia; Busan di Korea Selatan; Khanom di Thailand; Mui Ne di Vietnam; Tagaytay di Filipina; Hualien di Taiwan, dan Malang di Indonesia.

Sumber: indonesia.travel

Minggu, 19 Februari 2012

Setetes 'Air Hina'

Jumat, 19 Agustus 2011 07:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,  Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan kurang lebih 5 menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur.

Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Alquran:

"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan (dalam rahim)?"
(QS Al-Qiyaamah: 36-37)

Seperti yang telah kita amati, Alquran memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya.

Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.

Sumber: Keajaiban Alquran/Harun Yahya

Pengetahuan Alquran

Kamis, 25 Agustus 2011 08:06 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Semua yang telah kita pelajari sejauh ini memperlihatkan kita akan satu kenyataan pasti: Alquran adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang semuanya terbukti benar.

Fakta-fakta ilmiah serta berita mengenai peristiwa masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa itu, dinyatakan dalam ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi masa itu. Ini merupakan bukti nyata bahwa Alquran bukanlah perkataan manusia.

Alquran adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS An-Nisaa': 82)

Tidak hanya kitab ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal informasi yang dikandung Alquran semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi hari.

Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita: "Dan Alquran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS Al-An'aam: 155)

Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan:

"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir."
(QS Al-Kahfi: 29)

"Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya."
QS 'Abasa: 11-12)

Sumber: Keajaiban Alquran/Harun Yahya
Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap  kita.
Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita
Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya

Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Bersikap Positif" dan menjadi bagian dari solusi.

Catatan Halalkan Aku Ayah

Jumat, 17 Februari 2012

Mukjizat Alquran: Kebun-Kebun nan Indah

Selasa, 24 Januari 2012 05:05 WIB
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel
Cara paling mutakhir untuk mengobati depresi adalah melalui terapi penglihatan dan perenungan terhadap warna hijau alam sekitar.

Para ilmuwan mengatakan bahwa memandang taman-taman yang hijau akan menimbulkan rasa suka cita dalam jiwa.

Melakukan meditasi selama satu jam setiap hari yang dilakukan di antara pepohonan dan bunga-bunga yang berwarna cerah adalah cara efektif untuk mengobati depresi, frustasi dan banyak kasus-kasus yang berkaitan dengan kejiwaan yang tidak terselesaikan.

Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan sekarang ini telah mengkaitkan antara suka cita dalam jiwa dengan menikmati keindahan alam. Bukankah hal ini adalah yang telah diisyaratkan dalam Alquran, "... Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)."  (QS. Al-Naml: 60).

Perhatikan kaitan kata hada'iq (kebun-kebun) dan bahjah (indah, gembira, suka cita)! Bukankah ini menunjukkan bahwa Alquran telah mengisyaratkan terapi alternatif untuk mengatasi penyakit-penyakit kejiwaan?


Sumber: www.kaheel7.com

Mukjizat Alquran: Pusat Dusta

Kamis, 26 Januari 2012 09:11 WIB
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel
Para ilmuwan baru-baru ini melakukan sejumlah kajian dalam rangka untuk menemukan kebohongan. Dan hasil dari kajian ini, mereka menemukan bahwa daerah yang bertanggung jawab atas kebohongan adalah otak manusia bagian depan yang terletak di bagian yang disebut "an-Nashiyah" (ubun-ubun).

Yang mengagumkan adalah bahwa Alquran sejak berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun ini ketika membicarakan Abu Jahl.

“Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka."
(QS. Al-Alaq: 15-1). Maksudnya, memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.

Alquran memberikan sifat "kadzibah khothi'ah" (mendustakan lagi durhaka). Kenyataan seperti inilah yang ditemukan para ilmuwan pada masa sekarang ini dengan menggunakan pemindaian resonansi magnetik.

Maha Suci Allah Yang telah menyatakan fakta ini yang menunjukkan kemukjizatan Alquran yang baru ditemukan pada masa sekarang ini.

Sumber: www.kaheel7.com

Mukjizat Alquran: Penyebaran Islam

Selasa, 07 Pebruari 2012 13:17 WIB
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel
Menurut statistik, jumlah umat Muslim lebih dari satu setengah miliar, tersebar di seluruh negara, bahwa Islam tumbuh 2,9% pe rtahunnya.

Dan di tahun 2025, diperkitakan Islam akan menjadi agama pertama di dunia ini. Hal Ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nabi saw dalam sabdanya, “Kelak perkara ini –yaitu Islam-menyebar seperti menyebarnya waktu malam dan siang hari.”

Maksudnya adalah bahwa setiap daerah yang ada di muka bumi yang menggapai waktu malam dan siang hari, maka Islam juga akan sampai kepadanya. Dan inilah fakta yang terjadi. Lantas, siapakah yang menyampaikan berita tersebut kepada Nabi saw?


Sumber: www.kaheel7.com

Subhanallah, Anak Ajaib Ini Islamkan Ribuan Orang

Kamis, 09 Pebruari 2012 10:59 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,  Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib.  Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik. Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari.

Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun, tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu. Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam.

Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.

Inilah videonya: http://www.youtube.com/watch?v=K7iqT2b9T3c

Sumber: youtube

Mukjizat Alquran: Penciptaan yang Berpasang-Pasangan

Kamis, 09 Pebruari 2012 08:06 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS. Yaasiin: 36).

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas.

Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933.

Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif.

Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut, "…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan... Dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas, bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Alquran diturunkan.

Sumber: Harun Yahya, Keajaiban Alquran

Mukjizat Alquran: Campuran dalam Air Mani

Jumat, 10 Pebruari 2012 03:05 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.

Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Alquran, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran.

"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (QS. Al-Insaan: 2).

Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini. "Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (QS. As-Sajdah: 7-8).

Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Alquran merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.

Sumber: Harun Yahya: Keajaiban Alquran