Jumat, 07 September 2012

“Ketika Qalbu Bertasbih”

ec752ec321951ee332707e83f6196db0_592248_184782231553410_577711817_n
Wanita itu tercipta dan disempurnakan dari tulang rusuk,Bukan tulang kepala hingga tinggi, bukan tulang kaki hingga rendah, karena ia ialah teman sekaligus pendampng.
Karena wanita diciptakan tidak sama dengan lelaki,Dia kelemahan dari kelebihan lelaki dan kelebihan dari kelemahan lelaki, ia hadir untuk melengkapi.
Karena wanita lekas linangan air matanya baik disaat sedih ataupun disaat senang,Karenanya suami diberikan dada yang lebih bidang.
Lemah lembut wanita tercipta untuk memberikan buaian keturunan,Maka dia penolong yang menawan, bukan lawan tanding yang sepadan.
Lemah lembutnya wanita bisa menguatkan suaminya,Dan kekuatan suaminya adalah jika bisa berlaku lembut serta penuh kasih sayamg terhadap isterinya.
Wanita memiliki rahim, begitulah mereka menciptakan kerabat,Sekaligus mengajari lelaki bahwa mereka tiada ada tanpa adanya wanita.
Seorang wanita tidak membutuhkan lelaki yang pintar membuat dan mengarang alasan,Tapi wanita sangat menghargai lelaki yang berkata lewat perbuatan.
Seorang isteri tidak membutuhkankan suami yang pandai membangun argumen,Karena yang ia hanya mengharapkan pengertian, nyaman dan rasa aman.
Tidak berarti bagi isteri alasan logis, fakta akurat dan detail penjelasan,Ungkapan kasih sayang sepele, dan pelukan akan berikan lindungan.
Bahkan seringkali seorang isteri tidak membutuhkan lelaki yang pintar bicara,Akan lebih berarti ia mendapatkan seorang lelaki yang pandai mendegar makna.
Karena bahagia bagi wanita bukan masalah fisik lahir,Akan tetapi apa yang bisa dirasa didalam hatinya.
Wanita lembut bukan untuk diinjak, melainkan untuk dilindungi,Bagaikan hamparan hijau permadani dibawah kokoh rindang pohon berseri berhias pelangi.
Bila selama ini wanita mentaatimu wahai suami,Berikan sedikit waktu bagi mereka untuk melakukan apa yang mereka sukai serta nikmati.
Ketika wanita dicintai karena kelemahannya,Maka sudah selayaknyalah ia harus dibimbinh, dilindungi dan dijaga.
Hargailah wanita, karena hargamu tergantung dari padanya,Karena lelaki selalu dilihat dari 3 wanita, isteri-ibu-anak perempuannya.
Tugas suami adalah mendidik isterinya agar bisa paham dan mengerti,Dan mendidik itu dengan pengertian, bukan suara keras dan ringan tangan.
Bila isteri belum memahami,Maka hendaklah suami bertanya apa yang salah dari cara mendidiknya, bukan bertanya ada apa dengan yang dia didik.
Seharusnya wanita menyambutmu dengan sejuta senyuman laksana cerianya si buah hati saat hadirmu di rumah,Tanda bahagia wanita terlihat nyata dari rona wajahnya.
Bila isteri tiada bahagia bersama kita?Mungkin kita perlu kembali mengkaji Islam lebih baik lagi, serta belajar banyak dari jalan hidup Nabi, agar kita pandai membahagiakannya.
Dikutip dari : “Ketika Qalbu Bertasbih”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar